Gelar Evaluasi RKPD, Penganugerahan SAKIP Award 2025 Pacu Semangat "Nambaso": Sulteng Bertekad Raih Nilai A di Tingkat Nasional

Share on:
Berita Kegiatan

Gelar Evaluasi RKPD, Penganugerahan SAKIP Award 2025 Pacu Semangat "Nambaso": Sulteng Bertekad Raih Nilai A di Tingkat Nasional

Image

PALU – Ketika suasana Gedung Pogombo  yang dihadiri Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Idham Khalid, S.Sos., M.A.P., dapat dikatakan bukan hanya meriah oleh acara seremonial, tetapi juga penuh dengan gelora semangat evaluasi dan komitmen untuk berakselerasi. Kegiatan ini sukses memadukan tiga agenda vital yakni Evaluasi RKPD 2024, Penandatanganan Perjanjian Kinerja Perubahan, dan puncaknya, Penganugerahan SAKIP Award 2025. Selasa (15/09/2025).

Kehadiran langsung Bapak Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, didampingi Ibu Wakil Gubernur, Reny Lamadjido, dan Sekretaris Daerah, Ibu Novalina, memberikan bobot dan sinyal politik yang kuat tentang betapa pentingnya akuntabilitas dan kinerja yang terukur bagi pemimpin kita.

Dalam sambutannya yang inspiratif dan tegas, Bapak Gubernur tidak hanya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada perangkat daerah peraih SAKIP Award 2025, tetapi juga menyampaikan arahan strategis yang menjadi kompas bagi seluruh jajaran Pemprov Sulteng ke depannya.


Apresiasi dan Target yang Ambisius
Penganugerahan SAKIP Award adalah bentuk pengakuan atas dedikasi dan integritas, yang merupakan pilar dari "Sulteng Berani Berintegritas". Bapak Gubernur mendorong agar predikat baik ini tidak hanya dipertahankan, tetapi ditingkatkan. Targetnya jelas: masuk 10 besar nasional dan meraih nilai A pada 2026, bukan 2027. Ini adalah optimisme yang dilandasi keyakinan bahwa dengan keseriusan dan fokus, tidak ada yang tidak bisa dicapai.

Bapak Gubernur dengan lugas mengingatkan kita semua bahwa uang yang mengendap di kas daerah tidak memiliki dampak bagi masyarakat. Perintahnya jelas: percepat penyerapan anggaran. Jangan menunggu akhir tahun untuk kalang kabut. Uang harus segera berputar di masyarakat untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Namun, beliau juga mengingatkan agar percepatan ini tidak mengorbankan substansi. Jangan sampai kegiatan hanya fokus pada belanja operasional tanpa dampak inti yang jelas bagi rakyat. Proporsi belanja harus diperhitungkan secara matang, dengan porsi terbesar diarahkan untuk kegiatan yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat.

Fokus pada "Sembilan Berani" dan Pengentasan Kemiskinan
Arahan paling strategis adalah pengarusutamaan Program Sembilan Berani dan Pengentasan Kemiskinan dalam penyusunan APBD 2026. Setiap OPD, baik inti maupun pendukung, diminta untuk menyelaraskan seluruh program dan kegiatannya dengan kedua agenda prioritas ini. Kegiatan yang tidak memiliki "cantolan" atau relevansi dengan Sembilan Berani atau pengurangan kemiskinan sebaiknya tidak dimasukkan. Ini adalah instruksi untuk memastikan bahwa setiap rupiah anggaran rakyat benar-benar bekerja untuk visi pembangunan yang terukur dan berdampak.

Bekerja sesuai Aturan dan Kolaborasi
Dua pesan penutup Bapak Gubernur menjadi pengingat bagi kita semua: Pertama, taatilah aturan. Setiap tindakan harus memiliki dasar hukum yang kuat. Kedua, budayakan konsultasi dan kolaborasi. Anggaran daerah adalah amanah yang dipegang Gubernur, sehingga penggunaannya harus sepengetahuan dan sejalan dengan arahan beliau. Zaman sekarang adalah zaman kolaborasi, bukan bekerja sendiri-sendiri. Sinergi antar OPD adalah kunci untuk mensukseskan program prioritas.

Mari kita wujudkan komitmen ini bersama. Dengan semangat "Nambaso" (Berprestasi), kita songsong tahun 2026 dengan kerja nyata, terukur, dan penuh integritas untuk kemajuan Sulawesi Tengah, Tutupnya.

Sumber : PPID Pelaksana Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah

. . .