Kunjungan Spesialis Akuisisi Library of Congress ke DISPUSAKA PROV. SULTENG – Memperkuat Dokumentasi Kebahasaan Indonesia di Kancah Global

Share on:
Berita Kegiatan

Kunjungan Spesialis Akuisisi Library of Congress ke DISPUSAKA PROV. SULTENG – Memperkuat Dokumentasi Kebahasaan Indonesia di Kancah Global

Image

Palu - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah (DISPUSAKA) mendapat kehormatan menerima kunjungan istimewa dari Nina Karnia Dewi, Spesialis Akuisisi Library of Congress, perpustakaan nasional Amerika Serikat yang menjadi salah satu pusat pengetahuan terbesar di dunia. Kunjungan ini disambut langsung oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah, Ibu Keong Makalalag, S.Sos., dan Ibu Helly Evy Lembah, S.Sos., M. Adm. KP (Kepala Sub. Bagian Kepegawaian dan Umum), beserta staf ahli di kantor DISPUSAKA Prov. Sulteng. Senin, (23/06/2025).

Kunjungan ini bertujuan mengumpulkan berbagai terbitan DISPUSAKA periode 2020–2025 untuk dikirimkan dan diarsipkan di Library of Congress, Washington DC. Publikasi tersebut mencakup hasil penelitian kebahasaan, kamus daerah, buku sastra, dan dokumentasi kebijakan bahasa yang akan menjadi sumber rujukan penting bagi:

  1. Pembaca internasional yang mempelajari bahasa dan sastra Indonesia.
  2. Peneliti linguistik yang mengkaji kekayaan bahasa daerah Sulawesi Tengah.
  3. Pemangku kepentingan dalam pengembangan kebijakan bahasa.

Inisiatif ini merupakan bentuk nyata kontribusi DISPUSARDA dalam mendokumentasikan dan mempromosikan khazanah kebahasaan Indonesia di tingkat global.

Keikutsertaan DISPUSARDA dalam koleksi Library of Congress memiliki beberapa implikasi Positif bagi Reputasi DISPUSARDA dan Indonesia secara strategis yakni:

  • Meningkatkan visibilitas penelitian kebahasaan Indonesia di dunia akademik internasional.
  • Memperkuat pertukaran pengetahuan antara Indonesia dan lembaga-lembaga riset global.
  • Mendorong pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari warisan budaya takbenda UNESCO.

Ibu SEKDIS, Keong Makalalag menyatakan bahwa langkah ini sejalan dengan misi DISPUSAKA untuk "menjaga martabat bahasa Indonesia sekaligus melestarikan bahasa daerah". Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan lembaga internasional guna memperkaya sumber daya kebahasaan Indonesia.

Meskipun menjadi prestasi membanggakan, DISPUSARDA menyadari perlunya:

  1. Peningkatan kuantitas dan kualitas terbitan agar lebih banyak karya yang memenuhi standar Library of Congress.
  2. Digitalisasi naskah-naskah langka untuk memudahkan akses peneliti global.
  3. Sinergi dengan pemerintah daerah dalam pendanaan dan promosi karya kebahasaan.

Kunjungan ini bukan hanya sekedar aktivitas seremonial saja, melainkan babak baru dalam upaya menduniakan bahasa Indonesia. Dengan adanya dokumentasi di Library of Congress, diharapkan semakin banyak peneliti asing yang tertarik mempelajari kekayaan linguistik Indonesia, sekaligus memperkuat diplomasi budaya melalui bahasa.

. . .