Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi untuk Literasi yang Berdaya Saing

Share on:
Berita Kegiatan

Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi untuk Literasi yang Berdaya Saing

Image

Palu, - Hari ini, Hotel Best Western menjadi saksi penyelenggaraan kegiatan strategis: Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan Nasional RI Tahun 2025. Acara yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari dunia perpustakaan, pendidikan tinggi, dan pemerintah ini menegaskan komitmen bersama dalam mengakselerasi transformasi perpustakaan sebagai pusat literasi dan inovasi. Rabu, (16/07/2025).

Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Idham Khalid, S.Sos., M.A.P., membuka acara dengan Salam Literasi disertai simbol gerakan "Literasi untuk Kesejahteraan"dibumbui dengan pantun yang menyemangati peserta. Sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan kualitas perpustakaan perguruan tinggi di Sulawesi Tengah, yang saat ini baru 6 dari 33 perpustakaan terakreditasi. Tantangan ini menjadi momentum untuk memperkuat peran perpustakaan sebagai jantung pendidikan di era digital.

Tiga narasumber kunci hadir memberikan insights:

  1. Dr. Taufiq A. Gani, S.Kom., M.Eng.Sc. (Perpusnas RI), mewakili kebijakan nasional pengembangan perpustakaan.
  2. Munawir Sadzali Razak, S.IP., M.A. (LLDIKTI Wilayah XVI), menyoroti integrasi perpustakaan dalam ekosistem pendidikan tinggi.
  3. Andriyanto, S.Sos., M.I.Kom. (Universitas Padjadjaran), membagikan praktik terbaik pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi.

Kegiatan ini selaras dengan visi Sulawesi Tengah Berani Cerdas 2025–2029, di mana literasi menjadi pilar kemajuan daerah. Peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) provinsi ini dari peringkat 26 (2023) ke 17 (2024) patut diapresiasi, namun kerja keras harus terus berlanjut.

Perpustakaan perguruan tinggi dituntut menjadi ruang kreatif yang adaptif, bukan sekadar gudang buku. Transformasi ini memerlukan dukungan teknologi, SDM kompeten, dan sinergi antarlembaga. Melalui kegiatan hari ini, kami yakin Sulawesi Tengah siap melompat lebih jauh—mewujudkan perpustakaan yang memberdayakan, memajukan ilmu pengetahuan, dan menggerakkan ekonomi berbasis literasi.

Literasi adalah nafas kemajuan. Mari wujudkan Sulawesi Tengah yang Nambaso: unggul, mandiri, dan berintegritas! Tandas Kadispusaka.

. . .