Pentingnya Kedisiplinan dan Kehadiran dalam Meningkatkan Kinerja di Lingkungan Dispusaka

Palu, Rapat Bidang Deposit yang dilaksanakan pada hari ini membahas sejumlah isu krusial terkait absensi, apel pagi, kehadiran, serta kedisiplinan pegawai, termasuk PPPK dan tenaga kontrak di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusaka). Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Deposit, Pengembangan Koleksi, Pengolahan, dan Konservasi Bahan Perpustakaan, Ibu Andi Ariani, S.E., M. Si., menekankan pentingnya peningkatan partisipasi dalam kegiatan seperti apel pagi dan aktivitas lainnya demi menciptakan budaya kerja yang lebih disiplin dan produktif. Rabu, (25/06/2025).
Kehadiran dan kedisiplinan merupakan fondasi utama dalam menunjang efektivitas kerja suatu instansi. Tanpa kedisiplinan yang baik, mustahil bagi sebuah organisasi untuk mencapai target dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Apel pagi, misalnya, bukan sekedar rutinitas formal, melainkan sarana untuk menyamakan visi, membangun semangat kerja, serta memperkuat koordinasi antarkaryawan.
Oleh karena itu, seluruh pegawai, baik ASN, PPPK, maupun tenaga kontrak, harus menyadari betapa pentingnya kehadiran dan ketepatan waktu dalam mendukung kinerja kolektif.
Masalah absensi dan kehadiran kerap menjadi tantangan di berbagai instansi, termasuk di Dispusaka. Terkadang, masih ditemui ketidakhadiran tanpa pemberitahuan atau keterlambatan yang dapat mengganggu produktivitas. Untuk itu, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem absensi yang berlaku, termasuk pemanfaatan teknologi untuk memastikan akurasi data. Selain itu, sosialisasi terkait tata tertib kehadiran dan sanksi bagi pelanggar harus dipertegas agar semua pihak memahami konsekuensi dari ketidakdisiplinan.
PPPK dan tenaga kontrak juga menjadi bagian tak terpisahkan dari roda organisasi di Dispusaka. Meskipun status kepegawaiannya berbeda, kontribusi mereka sangat vital dalam mendukung pelayanan perpustakaan dan kearsipan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa hak dan kewajiban mereka sejalan dengan prinsip kedisiplinan yang sama. Pelatihan dan pembinaan berkala dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap budaya kerja di instansi ini.
Rapat kali ini dihadiri oleh pejabat fungsional, ketua Pokja, serta staf bidang, menunjukkan bahwa isu kedisiplinan dan kehadiran mendapat perhatian serius dari seluruh jajaran. Kolaborasi antarfungsi dan jenjang jabatan harus terus dibangun agar setiap kebijakan yang dirumuskan dapat diimplementasikan dengan baik. Dengan komitmen bersama, Dispusaka akan mampu menciptakan lingkungan kerja yang lebih tertib, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik yang unggul.
Kedisiplinan bukanlah tujuan akhir, melainkan jalan untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Melalui pembenahan sistem absensi, peningkatan partisipasi dalam apel pagi, serta penguatan peran seluruh pegawai—termasuk PPPK dan tenaga kontrak—Dispusaka dapat menjadi contoh instansi yang berintegritas dan berkinerja tinggi. Mari kita wujudkan hal ini bersama-sama demi kemajuan perpustakaan dan kearsipan daerah yang lebih baik.