Sambutan Inspiratif Kadispusaka Sulteng Membuka Jalan bagi Gerakan Literasi yang Berdaya

Share on:
Berita Kegiatan

Sambutan Inspiratif Kadispusaka Sulteng Membuka Jalan bagi Gerakan Literasi yang Berdaya

Image

Palu – Sulawesi Tengah, Pertemuan Fasilitasi Penggerak Literasi di Perpustakaan Kota Palu, yang dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Kadispusaka) Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Idham Khalid, S.Sos., M.A.P., menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan literasi sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat. Dengan sapaan khas “Salam Literasi” yang dijawab serempak peserta “Literasi untuk Kesejahteraan”, suasana pertemuan langsung terasa hangat dan penuh semangat kolaborasi.

Dalam sambutannya, Pak Idham tidak hanya menekankan pentingnya sinergi antar-pemangku kepentingan—mulai dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Balai Bahasa, Duta Baca, hingga pengurus Taman Bacaan Masyarakat (TBM)—tetapi juga menyoroti tantangan konkret: peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM). Aspek ini menjadi krusial mengingat literasi bukan sekadar kemampuan baca-tulis, melainkan alat transformasi sosial yang mendorong daya saing, inovasi, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Rabu, (25/06/2025).

Kehadiran narasumber berkompeten seperti Kang Aris Munandar (Pengurus Pusat TBM Indonesia) dan Kang Heri Juhaeri, serta perwakilan Duta Baca Sulteng Irzan, memperkaya diskusi dengan praktik-praktik terbaik penguatan literasi berbasis komunitas dan berupaya mendorong segala bentuk kegiatan kaitannya dengan literasi dalam hal penganggaran dan peningkatan sumber daya manusia sesuai dengan prinsip kekinian. Forum ini pun menjadi ruang strategis untuk:

  1. Memetakan kebutuhan daerah, termasuk penguatan infrastruktur perpustakaan dan akses bahan bacaan inklusif.
  2. Memperkuat kapasitas penggerak literasi, terutama di tengah gempuran digital yang menuntut adaptasi kreatif.
  3. Mendorong kebijakan afirmatif, seperti integrasi program literasi dengan sektor pendidikan, kearsipan, dan UMKM.

Pertemuan ini adalah langkah awal. Momentum harus dijaga dengan tindak lanjut konkret: alokasi anggaran yang memadai, pendataan partisipatif kebutuhan literasi tiap wilayah, dan pelibatan generasi muda dalam setiap lini kegiatan juga sebagai support system yakni agen perubahan. Sebagaimana disampaikan Pak Idham, literasi adalah investasi jangka panjang. Ketika masyarakat cerdas membaca peluang, kesejahteraan bukan lagi impian tekannya.

. . .